Emosi, Mimpi, Histeria

Suatu ketika di tengah malam, di hari hujan, dan lampu mendadak padam. Aku tidak suka gelap, terlebih saat aku sendiri dan itu malam. Satu diantara sekian hal yang sudah pasti membuatku histeris. Bukan satu hal yang aku suka, bukan histeris bahagia.
Suatu ketika enam tahun lalu, di bulan Januari yang agak kelabu. Pertama kali aku melihat mereka, di salah satu situs penyalur video itu. Dengan wajah tampan, tingkah sangat konyol dan suara merdu. Aku histeris. Aku jatuh cinta, pada Harry, Liam, Niall, Zayn dan Louis. Pada lima pemuda itu dan musik-musik mereka. Enam tahun berlalu dan kemungkinan suatu hari akan bertemu mereka masih membuatku histeris. Kali ini histeris bahagia.
Suatu ketika di musim liburan, saat panas matahari membakar, di pelabuhan. Aku suka pelabuhan, aku suka laut, aku suka naik kapal itu. Kapal-kapal besar yang akan membawaku ke tempat yang jauh. Aku suka sensasi angin sepoi-sepoi yang membawa aroma asin khas lautan. Satu hal yang aku tidak terlalu suka, saat laut pasang. Aku histeris. Saat ombak-ombak cukup besar itu menggoyang kapal. Aku tidak suka memikirkan kemungkinan karam. Entah kali ini histeris bahagia atau sebaliknya. Aku suka naik kapal dan pergi ke tempat baru, tapi aku tidak suka terombang-ambing di lautan, ditengah ombak pasang.