Suara deru motor yang sesekali bersahutan dengan sirene kendaraan sayup terdengar dari kejauhan, seperti malam-malam biasanya
Sudah dini hari, tapi mataku tak sedikitpun terasa letih, pikiranku melayang jauh ke awang-awang,
Seperti yang mereka bilang, dini hari adalah waktu bagi pujangga untuk terjaga, waktu bagi mereka yang jauh benar-benar tertohok rindu,
Aku bukan pujangga, aku tak pandai bersajak dan merangkai kata.
Aku adalah satu dari mereka yang diserang rindu-rindu kejam, begitu kejam karena aku merindukanmu yang tak berjarak begitu jauh dari jangkauan.
Jarak kita bukan tentang ruang, aku dan kamu, begitu dekat tanpa pernah saling bersinggungan. jarak kita bukan juga tentang waktu, kita tak jauh hanya saja berbeda frekuensi rindu jarak itu, tak bisa kuraih hanya dengan berlari sekalipun keringat bercucuran Dan otot-otot kakiku letih jarak itu, tetap tak akan tergapai bagai dua kapal yang beriringan saat badai, berpapasan,
tapi tak saling tahu karena kabut tebal yang menghalangi pandangan. Itulah jarak kita, yang begitu kejam, yang begitu arogan tak mau mengalah. Itulah jarak kita, Yang enggan bersimpuh, mencemoohku, dan tanpa belas kasih mencabik asa, melontarkanku sekali lagi semakin jauh dari pandangmu.
Yk©2016
Pict cr : Pinterest
No comments:
Post a Comment