Tuesday, 11 October 2016
Pohon sequoia dan kamu
Mencintaimu saja sudah tidak bisa sederhana, apalagi berharap memilikimu.
Terlalu rumit, jalan menuju hatimu, penuh ilalang juga ragam semak berduri
seperti pohon-pohon sequoia, dinding hatimu, kokoh, tinggi, tak terjangkau,
Aku diantara pohon-pohon itu, mendongak hingga leherku letih
Menengadah mencari-cari pucuk rindu
Aku dekat dengan akar, sementara kau simpan hatimu terlalu jauh di puncak paling tinggi
Ah aku tahu, mungkin karena disanalah tempatmu, di ujung terjauh, dekat dengan langit
bersama bintang-bintang yang paling terang
Ah aku iri pada elang-elang yang cantik, yang dengan elegan mengepakkan sayapnya, seolah mengolokku, bahwa ia tentu saja dengan mudah bercengkerama denganmu.
Kadang terbersit satu niat untuk mendekat, aku, memanjat ranting-ranting itu, tapi aku takut jatuh,
Membayangkan pun aku tak bisa, aku tak mau.
Sebut aku pengecut, sebut aku pecundang, memang.
Bagiku mencinta tidak harus bersama, benar-benar klise, begitulah,
Akan lebih mudah sekedar memijat leher yang letih, daripada menyatukan kembali kepingan-kepingan hati yang patah.
Yk©2016
Pict cr : tumblr
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment